Oleh Muhaimin Iqbal (www.geraidinar.com)
Kamis, 12 August 2010 06:01
Ada dua makanan yang menurut saya sendiri sangat lezat di daerah Jakarta dan sekitarnya. Pertama adalah sop kaki kambing di sebuah restaurant arab di Jalan Raden Saleh. Saking lezatnya sop kaki kambing yang satu ini, tamu-tamu arab yang saya ajak makan disini pada keheranan – karena menurut mereka di arab sendiri tidak ada sop kaki kambing yang seenak ini. Bahkan ketika mereka balik kenegaranya, mereka pada cerita bahwa di Jakarta ada sop kaki kambing yang sangat lezat – maka bertambahlah orang-orang arab manca negara yang mengenal restaurant ini dari waktu ke waktu.
Satu lagi adalah sop sapi dari restaurant kecil di dekat taman buah Mekarsari. Saking banyaknya penggemar sop sapi dari warung nasi ini – mereka hanya buka sekitar 3 jam setiap harinya yaitu jam makan siang 11-14. Sebelum jam 11 mereka belum buka, setelah jam 14 – dagangannya habis. Hari Sabtu dan Ahad mereka tutup karena nampaknya mereka hanya mentarget orang kantoran dan pabrik di sepanjang jalan alternatif Cibubur sampai Jonggol.
Betapa-pun lezatnya, saya tidak bisa sering-sering makan kedua sop ini – karena terkendala oleh dua hal yaitu ruang dan waktu. Diperlukan perjalanan mobil 1.5 – 3 jam (tergantung kemacetan Jakarta) dari rumah saya untuk sampai Raden Saleh tempat restaurant sop kaki kambing tersebut berada. Jadi saya hanya makan di restaurant ini bila sedang menghormati tamu-tamu arab saya.
Demikian pula hal-nya dengan sop sapi dari warung nasi dekat Mekarsari tersebut, saya hanya makan sop sapi yang istimewa ini bila sedang berada di daerah tersebut pada saat jam makan siang. Wal hasil kedua sop yang sangat lezat ini jarang sekali bisa saya nikmati karena kendala ruang dan waktu tersebut diatas.
Di waktu sahur hari-hari pertama bulan Ramadhan seperti ini (saat tulisan ini saya buat), rasanya akan sangat enak kalau bisa makan salah satu dari sop tersebut – tetapi apa boleh buat lokasi keduanya sangat jauh dan pasti mereka tidak buka pada jam sahur begini.
Namun alhamdulillah, sudah sekitar 10 bulan ini para peserta Pesantren Wirausaha angkatan I bekerja keras untuk memecahkan masalah kendala ruang dan waktu tersebut diatas. Hasilnya adalah project Planet Beku yang insyallah siap trial-run di bulan Ramadhan ini juga.
Prinsipnya sederhana saja, bahwa teknik pembekuan bisa digunakan untuk hampir semua jenis makanan. Selain mudah, teknik ini juga tergolong aman sekali karena tidak menggunakan zat pengawet apapun. Makanan-makanan lezat yang dibekukan, akan dapat dikonsumsi kapanpun dan dimanapun, jadi kendala ruang dan waktu kini telah teratasi melalui teknik pembekuan.
Selama tes pasar ini, insyallah sudah tersedia 8 menu makanan lezat yang bisa dikonsumsi dimanapun dan kapan-pun ( dalam tes masih di sekitar JaBoDeTaBek). Menu-menu tersebut adalah gulai kambing, rendang, sambel goreng ati, sop buntut, sop daging, sop iga, sop jamur dan soto daging. Dibawah ini adalah label kemasan dari produk-produk awal makanan beku dari project Planet Beku ini.
Nampaknya project makanan beku ini adalah sederhana; namun kalau bisa ditangani dengan baik – insyallah akan bisa membawa perubahan besar tidak terbatas pada aspek ekonomi tetapi juga menyangkut aspek sosial masyarakat.
Perubahan di aspek ekonomi yang dapat di trigger oleh project Planet Beku ini antara lain adalah :
1. Masyarakat luas bisa terlibat dalam project ini baik sebagi supplier, distributor, juru masak, penjualan dlsb.
2. Terbukanya peluang untuk ‘buka restaurant’ dengan initial cost yang sangat rendah. Secara harfiah Anda bisa bener-bener punya restaurant dengan masakan-masakan yang lezat tanpa harus memiliki seorang juru masak-pun , karena makanan bisa di supply oleh Planet beku dalam kondisi siap saji.
3. Sebaliknya para jagoan masak, Anda bisa memiliki jaringan restaurant yang sangat luas tanpa harus membuka sendiri satu out-let pun. Yaitu dengan membekukan hasil masakan Anda dan memasarkannya lewat jaringan Planet Beku, maka jadilah makanan olahan Anda menyebar ke berbagai tempat.
4. Petani dan peternak akan memilik akses terhadap pasar yang lebih luas berupa commercial end-user yaitu para juru masak Planet Beku ini.
5. Peluang maju bersama dengan system direct1st , dimana tidak ada satu pihak yang merupakan down-line atau up-line bagi yang lain.
6. Tumbuhnya industri penunjang seperti produsen tas makanan beku, cold-chain distribution dlsb.
7. Dlsb.dlsb.
Aspek sosialnya antara lain adalah :
1. Peluang bagi wanita karir; dia bisa fokus pada keahliannya sebagai dokter, akuntant, programmer, penulis dlsb, tanpa dihantui beban harus bisa memasak enak untuk suami dan anak-anaknya. Makanan lezat yang siap saji selalu bisa disediakan dengan cepat kapan saja dan dimana saja.
2. Pembagian waktu menjadi efektif karena tidak lagi harus berjam-jam di dapur setiap hari untuk masak makanan harian.
3. Peluang ibadah-pun menjadi sama antara laki-laki dan perempuan; yang selama ini di bulan Ramadhan misalnya para ibu rumah tangga sibuk memasak berjam-jam sebelum magrib dan sebelum sahur, maka kini mereka bisa sibuk ibadah yang khusus dengan membaca alqur’an lebih banyak, shalat malam dlsb. karena menyiapkan makanan untuk berbuka dan sahur cukup beberapa menit saja.
4. Berkembangnya spesialisasi yang akan meningkatkan kwalitas dari kebutuhan kita sehari-hari. Ibu-ibu yang tidak biasa masak, bila dia memaksakan diri untuk bisa memasak sop buntut untuk suaminya misalnya, maka ongkosnya akan lebih mahal dan belum tentu enak. Sebaliknya sop buntut yang enak bisa dperoleh dengan mudah dan murah dari jaringan Planet Beku, sehingga waktu dari ibu tersebut bisa lebih difokuskan pada bidang keahliannya.
5. Para pekerja di remote area lebih bisa merasa kerasan di tempat kerjanya karena tetap dapat makan makanan kesukaannya, produktifitas kerjanya-pun insyallah meningkat.
6. Para professional masakan di daerah juga memiliki kesempatan yang sama, karena insyallah project Makanan Beku ini juga akan hadir di kota Anda dalam waktu yang tidak terlalu lama.
7. Dlsb.dlsb.
Meskipun telah 10 bulan disiapkan oleh para peserta Pesantren Wirausaha angkatan I project Planet Beku ini, tentu masih banyak yang perlu penyempurnaan. Namun melihat manfaat dan peluangnya yang sangat luas tersebut, why not Anda juga mencoba produk-produk dari Planet Beku ini – siapa tahu Anda juga dapat berpartisipasi dalam meng-eksplorasi peluang ini kedepan. Insyallah.
--------------------------------------------------------
Rumah Khansa "The Art Of Moslem Wear" menyediakan jilbab Rabbani, Permata's collection, kerudung Paris, Jilbab Bunda Baim, El zoya, Bross perak bakar dan aksesoris lainnya
Selasa, 02 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar