Fenomena pegawai menjadi entrepreneur semakin menggurita saat ini. Tulisan-tulisan yang memprovokasi semakin mudah di dapat, baik dari internet, tabloid, maupun buku-buku yang banyak menjadi best seller.
Gaya bahasa show me the money, memang menjadi sajian yang renyah dan dengan mudah menancap dalam benak kita-kita yang memang sedang kelaparan plus kehausan yang disebabkan oleh berbagai macam alasan, baik karena menginginkan kebebasan dalam mencari penghasilan, sampai karena memang penghasilannya sebagai karyawan udah kadaluwarsa alias bertahun-tahun enggak naik-naik.
Fenomena itupun ada dikantor saya dibeberapa tahun terakhir. Masalahnya adalah betulkah kita memang mempunyai passion sebagai pengusaha ? Yang nota bene harus punya mental yang kuat, tahan banting dsb?
Ataukah hanya sebagai pelarian karena sebagai karyawan ternyata enggak sukses, truss coba-coba siapa tahu jadi pengusaha bisa sukses ?
Dan yang bikin miris adalah, saya melihat mereka saat ini bekerja dengan setengah jiwa. Walhasil pekerjaan mereka yang dari awal sudah pada taraf standar saja sekarang malah berantakan, kira-kira karyawan begini akan dapat promosi ? Jelas tidak !.... yang ada kalau ada retrukturisasi bisa di PHK dibabak pertama. duh ...
Dan apakah dalam menjalankan bisnis mereka juga sudah sepenuh jiwa ? I don't think so, karena yang saya lihat adalah karakter, kalau jadi karyawan saja dari awal sudah tidak punya tanggung jawab, bagaimana jadi pengusaha yang sukses?
Sekali lagi beralih menjadi pengusaha sebaiknya memang punya passion, bukan pelarian. Bukan berarti kalau pelarian tidak mungkin sukses, mungkin saja bisa tapi kesempatannya jelas lebih kecil dibanding kalau punya passion.
Tapi bagaimanapun gaya bahasa show me the money tetap menjadi sajian yang renyah dan gurih untuk dicicipi.
Senin, 07 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar