(Seri pengelolaan keuangan rumah tangga)
Loh kok bisa ? Kalau penghasilan kita enggak bertambah bagaimana mungkin kita bisa menabung atau menambah tabungan, lah wong buat keperluan sehari-hari aja pas-pasan.
Kalau kita mengorbankan kebutuhan mungkin bisa, yang tadinya makan 3 kali sehari menjadi 2 kali sehari. Penghematan makan sehari bisa kita tabung, tapi seberapa banyak orang mau berbuat begitu ?
Sudah jamak kalau menambah penghasilan itu tidaklah mudah, terutama bagi karyawan. Berapa sering sih kenaikan gaji kita setahun, ataupun mendapat promosi sehingga penghasilan berlipat. Kalaupun ada yang bisa naik gaji setahun 2 sampai 3 kali atau dapat promosi yang luar biasa tentu jumlahnya tidaklah banyak, mayoritas banyak enggaknya.
Mau mencari usaha sampingan tidaklah mudah, walaupun saat ini banyak penawaran usaha bermacam-macam, dari yang dengan modal nol sampai ratusan juta atau lebih dan return yang menggiurkan. Tapi pada prakteknya tidak semudah itu.
Padahal ingin mempunyai tabungan untuk masa depan tentunya dambaan semua orang. Nah dengan kondisi seperti di atas, tentunya kita perlu solusi agar hal tersebut bisa dicapai, menambah tabungan tanpa menunggu penghasilan kita naik maupun mengorbankan kebutuhan kita plus tingkat keberhasilan yang tinggi.
Kira-kira bagaimana idenya ? …. Mohon tunggu kelanjutannya …
Wassalam
Thomy
Minggu, 11 Oktober 2009
Recharge Semangat Wirausaha bersama Peantren Wirausaha
Alhamdulillah saya terdaftar sebagai salah satu peserta pesantren wirausaha edisi perdana. Sebuah kegiatan yang diprakarsai oleh Bp Muhaimin Iqbal (pemilik www.geraidinar.com) ini, mempunyai tujuan sangat mulia dengan memfasilitasi setiap peserta sebagai pribadi-pribadi mandiri, bahkan diharapkan mampu menjadi motor penggerak pemberantasan kemiskinan di Negeri ini melalui entrepreneurship, tanpa harus bergantung dengan pemerintah maupun pihak-pihak lainnya.
Bagi saya pribadi semangat wirausaha yang sebenarnya sudah mulai semenjak sekitar 3-4 tahun yang lalu serasa mendapat tambahan darah segar, atau seperti dicharge kembali dan Insyaallah charging ini akan berlangsung terus-menerus secara kontinyu bersama program tersebut.
Tadinya mau sedikit menulis mengenai pertemuan kemarin, tapi sudah ditulis secara lengkap oleh Pak Iqbal, silahkan baca di sini.
Semoga program ini akan berjalan dengan sangat lancar, dan terima kasih yang sebesar-besarnya buat Bp Muhaimin Iqbal. (Mau ngerjain pr nya dulu nih).
Wassalam
Thomy
Bagi saya pribadi semangat wirausaha yang sebenarnya sudah mulai semenjak sekitar 3-4 tahun yang lalu serasa mendapat tambahan darah segar, atau seperti dicharge kembali dan Insyaallah charging ini akan berlangsung terus-menerus secara kontinyu bersama program tersebut.
Tadinya mau sedikit menulis mengenai pertemuan kemarin, tapi sudah ditulis secara lengkap oleh Pak Iqbal, silahkan baca di sini.
Semoga program ini akan berjalan dengan sangat lancar, dan terima kasih yang sebesar-besarnya buat Bp Muhaimin Iqbal. (Mau ngerjain pr nya dulu nih).
Wassalam
Thomy
Sabtu, 25 Juli 2009
Financial Check-Up : Apakah Kita Sehat Secara Finansial ?...
Medical Check-Up mungkin mayoritas kita sudah biasa, apalagi kalau yang bekerja pada perusahaan besar – secara berkala wajib menjalani ini. Untuk apa ?, agar kita tahu kondisi kesehatan kita yang sesungguhnya – dan untuk dapat melakukan langkah-langkah pencegahan atau penyembuhan bila ditemukan gejala yang kurang baik pada kesehatan kita.
Lantas apa itu Financial Check-Up ?, sama dengan Medical Check-Up – hanya gunanya bukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita – tetapi untuk mengetahui kesehatan keuangan kita.
Sama dengan Medical Check-Up, Financial Check-Up ini juga perlu untuk mengetahui kondisi keuangan kita yang sesungguhnya – dan diambil tindakan-tindakan perbaikan bila ada yang kurang beres.
Untuk melakukan Medical Check-Up kita membutuhkan (team) dokter yang masing-masing memiliki kompetensi dibidangnya. Demikian halnya dengan Financial Check-Up kita juga membutuhkan bantuan dari orang yang competent dibidangnya seperti para Financial Planner, Wealth Management Specialist dlsb.
Sehat financial tidak identik dengan kekayaan; bahkan banyak juga orang yang tergolong kaya tetapi justru tidak sehat secara financial. Sebaliknya dengan hidup yang pas-pasan pun kita bisa sehat secara financial.
Mengapa demikian ?, karena kesehatan financial bukan potret untuk sesaat, tetapi suatu proses sebab akibat yang berjalan dalam jangka panjang. Pola hidup kita sekarang berpengaruh langsung pada masa depan kita.
Ingin mencoba Fin
ancial Check-Up untuk diri Anda sendiri ?.
Disamping saya kutipkan salah satu Financial Check-Up sederhana yang ditayangkan CNBC belum lama ini (di tayangan tersebut disebut Financial Stress Test).
Yang Anda perlukan hanya menjawab secara jujur YA atau TIDAK lima pertanyaan dalam tes tersebut, silahkan di klik bila tampilannya kurang besar.
Bila ada dua saja dari lima pertanyaan tersebut yang secara jujur Anda jawab YA; maka Anda berpotensi memiliki masalah financial. Tidak perlu berkecil hati, justru dengan mengetahuinya sekarang Anda dapat membuat langklah-langkah yang diperlukan untuk melakukan perbaikan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memudahkan langkah kita semua.
Sumber : http://www.geraidinar.com/
Lantas apa itu Financial Check-Up ?, sama dengan Medical Check-Up – hanya gunanya bukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita – tetapi untuk mengetahui kesehatan keuangan kita.
Sama dengan Medical Check-Up, Financial Check-Up ini juga perlu untuk mengetahui kondisi keuangan kita yang sesungguhnya – dan diambil tindakan-tindakan perbaikan bila ada yang kurang beres.
Untuk melakukan Medical Check-Up kita membutuhkan (team) dokter yang masing-masing memiliki kompetensi dibidangnya. Demikian halnya dengan Financial Check-Up kita juga membutuhkan bantuan dari orang yang competent dibidangnya seperti para Financial Planner, Wealth Management Specialist dlsb.
Sehat financial tidak identik dengan kekayaan; bahkan banyak juga orang yang tergolong kaya tetapi justru tidak sehat secara financial. Sebaliknya dengan hidup yang pas-pasan pun kita bisa sehat secara financial.
Mengapa demikian ?, karena kesehatan financial bukan potret untuk sesaat, tetapi suatu proses sebab akibat yang berjalan dalam jangka panjang. Pola hidup kita sekarang berpengaruh langsung pada masa depan kita.
Ingin mencoba Fin

Disamping saya kutipkan salah satu Financial Check-Up sederhana yang ditayangkan CNBC belum lama ini (di tayangan tersebut disebut Financial Stress Test).
Yang Anda perlukan hanya menjawab secara jujur YA atau TIDAK lima pertanyaan dalam tes tersebut, silahkan di klik bila tampilannya kurang besar.
Bila ada dua saja dari lima pertanyaan tersebut yang secara jujur Anda jawab YA; maka Anda berpotensi memiliki masalah financial. Tidak perlu berkecil hati, justru dengan mengetahuinya sekarang Anda dapat membuat langklah-langkah yang diperlukan untuk melakukan perbaikan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memudahkan langkah kita semua.
Sumber : http://www.geraidinar.com/
Sabtu, 11 Juli 2009
IKLHAS KAYAK APA SIH ?

Saya jadi teringat perumpamaan ikhlas dari seorang Ustad tapi lupa entah dimana ...... begini Pak ... kalau ikhlas itu ibarat .... mohon maaf ..... ya ibarat kita buang air .... Orang yang habis buang air kan merasa lega ..... enggak perduli dia habis makan/ minum di restoran mahal atau murah .... dijamin apabila dikeluarkan pasti tidak ada yang menyesal .... betul tidak .....
Begitulah, kalau kita ikhlas, kita betul-betul rela hati ..... bahkan lebih bagus lagi kalau berasa lega .... dan Insyaallah kita akan mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT.
Oh gitu yah Pak ..... coba saya nanti berusaha seperti itu ....
Sayapun tersenyum sambil merenung apakah saya telah menjalani hidup ini dengan sungguh-sungguh penuh ke ikhlas an ? .... Ya Rabb lindungi hati ini .... agar bisa selalu berbuat ikhlas ... Amin.
Thomy
Rabu, 08 Juli 2009
SUKSES ATAU BAHAGIA

Padahal untuk mencapai kebahagiaan mestinya tidak harus selalu didahului dengan suatu pencapaian ..... kebahagiaan adalah merupakan keputusan kita. Kejadian hanyalah kejadian, tapi kita sendiri yang memberi arti terhadap kejadian tersebut, bisa bahagia .... kecewa ... sedih ... dsb.
Misal Anda di PHK, secara wajar pasti kita akan kecewa ..... karena memori kita tentang PHK merupakan sesuatu yang sangat buruk ....seperti satu-satunya sumber penghidupan terhenti ..... cari pekerjaan susah ....... bisnis susah .. tidak punya modal ...dsb. Yah itulah memori-memori kita tentang PHK.
Seandainya memori kita positif, seperti .... mencari pekerjaan gampang ...... sumber rezeki ada dimana-mana .....mungkin pendapat kita tentang PHK menjadi lain .... untung saya di PHK, kalau enggak karir saya pasti mentok dsb.
Jadi .... untuk bahagia tidak perlu harus menunggu sukses dahulu .... malah dengan selalu merasa berbahagia saya doakan sukses akan mengikuti Anda ..... Amin.
Thomy
Senin, 06 Juli 2009
Rencanakan Masa Depan Anda Sendiri

Iya, karyawan kan bagian dari perencanaan Boss, Perusahaan atau Pemilik Perusahaan. Terus apa salah menjadi karyawan ? ... yah enggak ada salahnya sih ....
Bisnis kalau enggak punya karyawan juga enggak bisa jalan kan ... cuman yah itu walaupun kita masih dari bagian perencanaan orang lain minimal kita juga punya rencana sendiri, punya integritas diri ... jadi enggak cuman oke Boss. Kalau memang Boss salah yah kita ingetin ..... begitu ... sukur-sukur sambil membangun bisnis sendiri (asal jangan menggangu pekerjaan Anda) ........
Wassalam
Thomy
Langganan:
Postingan (Atom)