HAPPY FAMILY

Rabu, 28 Mei 2008

Ujian Pertama

Setelah sebelumnya membaca tentang kecurian di blog Pak Ryad (http://ryadkusuma.blogspot.com/2007/09/waspadalah-waspadalah.html). Semalem saya ngingetin lagi karyawan agar lebih waspada.

Dan siang ini kejadian tersebut betul-betul menimpa kios saya. Yah karyawan saya dibuat sedemikian rupa, sehingga sang pencuri berhasil membawa kabur barang dagangan senilai Rp. 1,2 jt an. Saya sendiri masih belum tahu persis kejadiannya, hanya dapat laporan dari istri karena sampai dengan nulis blog ini saya masih di kantor.

Mudah-mudahan ini ujian untuk menjadi besar. Insya Allah kedepan lebih waspada lagi, dan tentunya terpacu ngejar profit buat nutup kehilangan tersebut dan harus lebih. Amin.

Sabtu, 24 Mei 2008

Aku doa ... in, ya Bunda biar dagangannya laku

Kalimat tersebut, terucap dari bibir mungil kenzie anak terkecil kami yang belum genap berusia 3 tahun. Amin 3X ya anakku, ada rasa haru di hati ini. Ketika itu kami sedang membawa barang-barang untuk mengisi toko kerudung dan busana muslim pertama kami.

Yah sebagaimana warisan pola pikir dari orang tua kami dahulu, bahwa kalau mau kaya dan terhormat yah jadi pegawai. Dan alhamdulillah, dalam perjalanan hidup kami bisa diterima di salah satu BUMN. Walaupun akhirnya istri keluar ketika menikah, karena tidak diperbolehkan di satu kantor. Tapi toh ia kembali menjadi pegawai kantoran.

Menjadi pedagang merupakan, perubahan paradigma yang luar biasa bagi kami. Walaupun kami sejak dahulu meng Amini bahwa di agama kami, dari 10 pintu menjemput rizki 9 diantaranya adalah dari berdagang. Tapi toh kenyamanan sebagai pegawai telah membuai kami (walaupun kenyamanan tersebut adalah semu).

Hingga akhirnya, maindset tersebut berubah ketika bertemu komunitas yang luar biasa (TDA) yang penuh dengan orang-orang yang penuh optimisme dan positive thinking. Bagaimanapun orang yang bisa memberi gaji tentunya akan lebih baik dari orang yang menerima gaji.

Dan ketika, istri melahirkan anak kedua, kami memutuskan agar istri tidak usah bekerja lagi agar lebih fokus mengurus anak. Dan Insya Allah gaji saya masih bisa untuk hidup cukup, walaupun jauh dibilang kaya.

Dan sebagai kesibukan apabila ada waktu longgar istri mencoba berjualan. Tidak mudah memang untuk memulai, tapi kalau tidak dimulai tidak akan pernah ada keberhasilan. Penjualan kerudung dan busana muslim melalui rumah sudah berjalan, dengan hasil yang lumayan. Apalagi yang kami jual dipilih produk yang bagus-bagus.

Sampai akhirnya kami memberanikan diri untuk menyewa sebuah kios mungil, di jalan stasiun depok lama. Dan Insya Allah akan berkembang menjadi besar.

Yah, buat kami ada satu kemenangan sendiri, setidaknya kami ingin lebih memberikan jalan hidup yang lebih berwarna pada anak-anak kami.

Dunia begitu indah nak, ayah bunda tidak akan memaksakan kalian untuk menjadi pegawai, terserah kalian. Yang penting kalian bisa menjemput rizki yang halal, barokah, berlimpah dan bisa bermanfaat bagi orang lain, dan tentunya juga jadi orang yang bertakwa.

"Aku doa ... in ya Bunda biar dagangannya laku", ... kembali terngiang ditelingaku ..... Insya Allah nak. Kalau kalian rajin berdoa tentu bisa, dan doa kalian selalu memberikan energi luar biasa bagi Ayah Bunda untuk memberikan yang terbaik buat kalian.

Wassalam
Thomy

Kamis, 15 Mei 2008

Takut Bisnis

Kenapa, banyak orang lebih memilih menjadi karyawan ketimbang ber bisnis ?

Dari banyak alasan, diantara yang paling populer adalah:
  1. Adanya jaminan/keamanan/kenyamanan, yah jaminan bahwa tiap bulan akan dibayar, jaminan kalau sakit ditanggung dsb. Tapi tahukah Anda, bahwa setiap tahun ada saja pengangguran yang bertambah. Bukan dari orang yang baru cari kerja, tapi karena PHK. Maka jangan terlalu terlena jadi karyawan, jadilah karyawan yang mempunyai nilai tambah. Sehingga kalaupun ada PHK, kita termasuk yang dipertahankan.
  2. Takut kalau mau terjun di bisnis, karena merasa enggak punya pengalaman, takut rugi, enggak nyaman, entar banyak masalah dll.

Yang akan saya singgung adalah mengenai takut berbisnis. Salah satu metode agar berani berbisnis adalah dengan cara mengubah pertanyaannya. Jangan bertanya nanti kalau saya rugi gimana ? Karena pertanyaan ini enggak adil, karena jadi karyawanpun punya resiko di PHK.

Jadi ubahlah pertanyaannya dengan, kalau saya enggak belajar bisnis dari sekarang resikonya apa ? misalnya kalau tiba-tiba saya di PHK, sudah cari kerja susah, mau bisnis enggak punya pengalaman. Juga ajukan pertanyaan, Kalau saya memulai bisnis dari sekarang untungnya apa ? misal kemungkinan sukses lebih cepat, karena waktu belajarnya menjadi lebih panjang.

Tips diatas diambil dari seminar Tung Desem Waringin, yang juga bersumber dari orang-orang sukses kelas dunia.

Jadi mulailah Anda membuat daftar apa untungnya, dan apa ruginya bila tidak memulai bisnis dari sekarang. Selamat membuat daftar.

Rabu, 14 Mei 2008

Interview dan Kerikil Kecil

Akhirnya, proses interview karyawan selesai sudah. Dari beberapa yang menelpon, yang jadi dateng 10 orang calon. Dari hasil ngobrol dengan mereka, keinginan untuk membuka toko dan menjadi besar semakin kuat.

Bagaimana tidak ? mereka dari latar belakang dan motivasi bekerja yang berbeda. Tapi intinya mereka semua membutuhkan pekerjaan. Andaikata saya mempunyai kemampuan lebih, ingin sekali rasanya membantu mereka semua. Yah mereka cerminan masyarakat kita pada umumnya, butuh pertolongan. Tapi apa daya, saat ini kami baru bisa merekrut satu orang karyawan saja.

Akan kemanakah yang lain ? itu PR buat kita semua, untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan buat mereka. Insya Allah toko kami akan menjadi maju dan bisa merekrut lebih banyak karyawan lagi. Untuk tahap awal, kami akan coba tawarkan untuk menjadi karyawan lepas yang digaji dari komisi, mudah-mudahan mereka mau menerima.

Atau kalau ada yang membutuhkan karyawan di sekitar Depok, bisa menghubungi saya siapa tahu cocok. Tapi yang penting sekarang kami belum menentukan pilihan, mudah mudahan Allah akan memberi petunjuk yang terbaik. Amin.

Selain belum menentukan karyawan yang cocok, masih ada masalah lain yaitu soal kontrak toko. Seharusnya kami sudah bisa menempati tanggal 16 Mei besok, bayaran juga sudah lunas (yang harusnya dilunasi 16 Mei, kami lunasi tanggal 12 Mei) Prinsip kami kalau bisa membuat orang lain lebih nyaman, kenapa tidak ? walaupun harus berhutang.

Tapi ternyata, bahkan sampai sekarang untuk masuk ketokonya saja tidak bisa. Karena kuncinya masih dipenyewa yang lama dan masih ada barang-barangnya dia. Dan katanya baru bisa angkut di hari minggu. Padahal saya hanya punya waktu cuman sabtu minggu untuk merancang interior toko, karena suami ngantor.

Mungkin juga permasalahan sebenarnya ada di pemilik toko, karena ketika saya minta nomor telpon penyewa lama, belum dikasih. Ada apa sebenarnya ? Wallahu Alam, padahal hari Jumat semestinya toko sudah menjadi hak saya. Yah, kami akan bersabar, ini baru kerikil kecil dalam perjalanan membuka toko kami. Mudah-mudahan ujian ini, sebagai awal untuk menjadi besar.

Sekali lagi Mohon Doa Restunya dari pembaca sekalian.

Jumat, 09 Mei 2008

Khansa Segera Buka Toko

Demi lebih memaksimalkan pelayanan kami kepada para pelanggan, akhirnya kami memutuskan untuk membuka toko pertama kami. Sebelumnya pelayanan dilakukan melalui rumah, baik penjualan retail maupun melayani para sub agen.

Sengaja lokasi yang kami pilih sangat strategis, yaitu di jalan stasiun depok lama (depan KUA). Selain mudah dijangkau memalui angkot, juga melalui kereta, dimana kereta yang berhenti distasiun Depok lama tidak hanya kereta ekonomi tetapi juga express AC.

Persiapan membuka toko sampai pada tahap menyeleksi karyawan. Insyaallah, kami akan memilih karyawan yang terbaik, sehingga bisa memberikan pelayanan yang terbaik pula.

Salah satu misi kami adalah turut serta sebagai bagian rantai distribusi busana muslim, sehingga para muslimah Indonesia yang sudah semakin menyadari tentang pentingnya untuk berpakaian muslim, bisa lebih mudah untuk memperolehnya.

Selain itu juga sebagai sarana penjemput rejeki yang Insya Allah Barokah.

MOHON DOA RESTUNYA